Jumat, 24 Juni 2011

- KOREKSI DIRI SEBELUM ALLAH TA'ALA KOREKSI -



Dalam keseharian, menerima koreksi merupakan sesuatu yg biasa. Terkadang kita senantiasa berpikir bahwa benar apa yang telah kita pikirkan atau bahkan perbuat, bahkan tak jarang ketika kita dalam keadaan tersudutkan atau terpojokkan kita sering berlari menyalahkan orang lain karena koreksi yang kita terima, naudzubillah. Koreksi merupakan hal yang paling dihindarkan oleh mereka yg merasa memiliki informasi lbh banyak dari orang lain, padahal tiadalah ilmu seluruh makhluk bila dikumpulkan sejak zaman Adam a.s. melainkan hanya setetes di antara luas dan dalamnya air lautan bila dibandingkan dengan ilmu sang Pencipta, Allah hu akbar. 
Ketika koreksi dikemukakan, entah oleh keluarga, kawan, rekan, hewan, bawahan dan atasan, hewan, lingkungan sekitar atau bahkan orang yg kita sayangi, terkadang kita memberikan argumentasi atau pembelaan terhadap koreksi yang diberikan. Berbagai alasan kita kemukakan dalam membumbui pembelaan atas tindakan atau ucapan yg  telah kita lakukan atau kemukakan agar kita selalu tampak benar di hadapan orang2 atau sekitar kita, dan hal itu dapat berlaku benar atau salah di mata makhluk yang menerima argumentasi kita sesuai dengan informasi dan ilmu yang dimilikinya.
Koreksi yang diterima akan disesuaikan dengan informasi yang telah terkumpul dan kita terima selama menjalani masa kehidupan, informasi2 itulah yang membantu dalam menentukan sikap terhadap koreksi yang telah diberikan oleh sekitar. Informasi itu diterima secara bertahap dan terus menerus, selama nadi bergerak memompa darah ke seluruh tubuh hingga waktu yang telah Allah ta’ala tentukan. Setiap informasi diperoleh tanpa mengenal waktu, tempat, rasa, selera, mood atau bahkan amarah. Informasi itu dapat berupa rasa, inspirasi, semangat atau ghirah (bener ngga ya?), amarah, rangsangan, dan tindakan serta jalan keluar terhadap suatu hal.   
Hal tersebut akan berbeda dimana akan tiba suatu masa dimana manusia hanya memiliki rasa tunduk dan malu, bahkan takut karena setiap manusia akan dikoreksi oleh Allah Azza wa jalla dan tidak akan mampu untuk memberikan pembelaan terhadap koreksi yang diberikan. Dialah Allah yang Maha Mengetahui yang akan memberikan koreksi, dan hanya indera kita yang akan membenarkan koreksi yang Allah ta’ala berikan, kaki, tangan, mata, telinga dan lidah. Tiap-tiap diri akan mempertanggungjawabkan, amal salih dan perbuatan yang telah dilakukan selama masa kehidupan dunia yang sementara, alangkah malu dan hina diri kita manakala di hadapan-Nya kita diperlihatkan sebuah rapor penuh dengan goresan warna merah karena nilai kita yang buruk. Allah Ar-Rahman dan Ar-Rahiim senantiasa membukakan pintu ampunan bagi hamba-Nya, penulis mengajak diri pribadi untuk senantiasa memohon ampunan-Nya, karena Allah berfirman bila hamba-ku mendekat selangkah Aku mendekat seribu langkah padanya subhanallah..maha suci engkau yaa Allah.....hamba hina mendekat hanya selangkah, Engkau yang mulia mendekat seribu langkah Maha Suci Engkau Yaa Allah, Segala Puji Bagi Engkau, Tuhan Semesta Alam.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar