Kamis, 19 Mei 2011

- TIPS MENULIS KARYA ILMIAH POPULER -



Ilmiah populer adalah sarana komunikasi antara ilmu dan masyarakat (baca: orang awam). Sudah menjadi budaya, jurnal ilmiah ditulis dengan bahasa ilmiah untuk kalangan elit yaitu para ilmuwan yang memahami topiknya. Kalau sudah begitu jadinya, maka ilmu hanya menjadi milik ilmuwan, bukan milik masyarakat. Padahal peran utama iptek adalah untuk kemashlahatan penduduk bumi: semua makhluk hidup. Disinilah peran jurnalismus, menjadi PR iptek, menjadi sarana komunikasi antara ilmu dan masyarakat!

kita ketika beberapa waktu yang lalu, Kementrian Komunikasi dan bersama-sama dengan komunitas telematika Indonesia meluncurkan satu konsep bulan telematika ICT (Information and Communication Technology) month yang akan jatuh pada bulan Agustus 2003. Tujuan utamanya adalah usaha sosialisasi aplikasi teknologi informasi dan komunikasi memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas kehidupan masyarakat…
IlmuKomputer.com, Strategi mengelola situs E-Learning Romi Satria Wahono

Tulisannya dimulai dengan leading kondisi aktual. Sebagian pembaca mungkin pernah mendengar konsep bulan telematika yang sedang aktual. Tapi apa sebenarnya di balik konsep itu? Nah dari kondisi aktual inilah penulis membidik pembaca.

MENGAITKAN DENGAN KEGIATAN SEHARI-HARI

Cth.: Sebenarnya menangis saat mengupas/memotong/mengiris bawang bisa menyehatkan mata. Beberapa pakar percaya, air mata yang keluar karena rangsangan hawa bawang membersihkan mata dan kelopaknya dari debu dan kuman. Keluarnya air mata ini membuat mata bening dan berbinar. pikiran-rakyat, Tak cengeng saat mengupas bawang Febdian Rusydi

Contoh diatas bernuansa entertainment, artinya topik yang dipilih mudah dicerna, membacanya bersifat refreshing. Mudah dicerna karena berkaitan erat dengan kejadian sehari-hari. Siapa yang tidak pernah merasakan perihnya memotong bawang? Lain halnya dengan tulisan ilmiah hasil penelitian kandungan bawang berikut metodenya. Siapa peduli membacanya? Ilmiah populer yang berkaitan dengan kejadian sehari-hari membuat pembaca merasa sedikit lebih clever setelah membacanya. Merasa puas mengerti apa yang terjadi disekitarnya. Dengan cara ini pembaca awam menjadi akrab dengan ilmu di luar spesialisasinya.

MENYAJIKAN VALUE ADDED

Cth.: Nama baik & nilai sebuah dotcom bisa jatuh bahkan menjadi tidak berharga jika dotcom di bobol. Dalam kondisi ini, para hacker di harapkan bisa menjadi konsultan keamanan bagi para dotcommers tersebut – karena SDM pihak kepolisian & aparat keamanan Indonesia amat sangat lemah & menyedihkan di bidang Teknologi Informasi & Internet. Apa boleh buat cybersquad, cyberpatrol swasta barangkali perlu di budayakan untuk survival dotcommers Indonesia di Internet.
IlmuKomputer.com, Belajar menjadi Hacker, Onno W. Purbo

Bagi sebagian pembaca awam, hacker suatu dosa berat. Tapi penulis memilih sudut pandang yang unik: belajar hacker itu penting untuk keamanan. Dengan penyajian ini, pembaca merasa perlu belajar ilmu si penulis: ada value added dari topik yang disajikan!

MEMPERKENALKAN ILMU ATAU TEMUAN BARU

Teknologi ini mula-mula dipraktekan di negara yang terkenal dengan budaya gourmet alias Perancis. Akhir-akhir ini banyak berkembang di Jerman. Bagaimana tidak, kompor dengan teknologi induksi banyak membawa keuntungan. Panasnya cepat, mudah diatur. Dan yang paling menentukan, permukaan kompor dari bahan keramik ini tidak panas sama sekali. Hanya isi panci anda yang menjadi panas! Amazing bukan? Tidak seperti kompor listrik, dengan teknologi induksi ini panas tidak terjadi pada permukaan kompor, melaikan dalam panci itu sendiri. Kochen mit Induktion, Anja Anja Arp, Servize Zeit wdr.

Memperkenalkan ilmu atau temuan baru serta mengaitkan dengan kebutuhan masyarakat adalah salah satu tugas penulisan ilmiah populer. Dengan memperkenalkan iptek, tingkat acceptance iptek itu sendiri semakin bertambah di kalangan masayarakat. Tidak harus melulu, kebutuhan sehari-hari, contoh lain sejenis misalnya manfaat penggunaan software SAP untuk bidang bisnis, teknologi baru operasi dengan laser di rumah sakit, dsb.

Dengan contoh-contoh diatas anda memahami perbedaan menyolok antara karya ilmiah dan ilmiah populer. Ilmiah populer seringkali mengangkat topik yang berkaitan dengan masyarakat awam.

MERAMU KARYA ILMIAH POPULER

Setelah mendapatkan topik yang pas dan bahan-bahan


Ilmiah populer adalah sarana komunikasi antara ilmu dan masyarakat (baca:orang awam). Sudah menjadi budaya, jurnal ilmiah ditulis dengan bahasa ilmiah untuk kalangan elit yaitu para ilmuan yang memahami topiknya. Kalau sudah begitu jadinya, maka ilmu hanya menjadi milik ilmuan, bukan milik masyarakat. Padahal peran utama iptek adalah untuk kemashlahatan penduduk bumi: semua makhluk hidup. Disinilah peran jurnalismus, menjadi PR iptek, menjadi sarana komunikasi antara ilmu dan masyarakat!

sudah terkumpul, tahap berikutnnya meramu bahan-bahan menjadi tulisan yang menarik. Bagaimana memulai menulisnya? Terkadang tulisan mengalir, bila anda memposisikan diri anda pada pembaca: seorang professor, ibu rumah tangga, manajer, politikus, mahasiswa, atau apa saja. Pikirkan apa yang kira-kira apa yang diperlukan pembaca, pertanyaan apa yang akan mereka ajukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar